Pemilik Hati
Dena Maghfira

Jumat, 25 November 2011
Selasa, 22 November 2011
GALAU
Semua bermula ketika mataku menangkap bayanganmu, ntah kenapa walaupun belum mengenalmu, aku merasa tertarik padamu. Sejak itu sorot mataku tak pernah lepas dari bayangmu. Semua yang kau lakukan selalu tertangkap oleh mataku. Sampai saat aku sadar, bahwa kau memperhatikan seseorang, seorang wanita yang mungkin kau cintai.
Ntah apa yang terjadi, aku memberanikan diri bertanya padamu. Kau diam dan berusaha menentang pertanyaanku. Tapi aku tau dari raut merah wajahmu, mengatakan bahwa dia benar-benar wanita istimewa dihatimu.
Melihat itu semua, aku hanya bisa tersenyum. Aku kira semua sudah berakhir, aku tinggal mundur perlahan. Tetapi kamu malah meminta bantuanku untuk memberikan masukan, agar dia bisa jatuh hati padamu. Dan dengan bodohnya aku berkata “ya”.
Sejak saat itu, hubunganku denganmu semakin dekat. Aku sampai berpikir, bahwa aku mengetahui suatu rahasia yang hanya diketahui antara kita berdua. Sedikit demi sedikit rasa tertarikku padamu berkembang menjadi cinta. Rasa cintaku tumbuh tanpa meminta izin terlebih dahulu padamu.
Tapi aku sama sekali tidak ingin menyampaikannya padamu. Karena detik-detik yang kita habiskan bersama sudah lebih dari cukup. Lagipula aku tau diri, kita bersama karena ada “dia” diantara kita.
Mungkin sudah tiba saatnya, kau memberanikan diri untuk mendekatinya. Membuat waktu yang kita habiskan berdua semakin sempit, tidak apa. Aku sudah bertekad untuk mendukungmu.
Semakin hari kau semakin tergila-gila padanya. Mungkin karna kamu sudah lebih mengenalnya. Ada sedikit rasa cemburu. Tapi tidak akan ku biarkan cemburu itu berubah menjadi batu penghancur persahabatan kita.
Hari ini kau menghubungiku, sedikit bahagia, karena sudah lama aku tidak melihat namamu di layar ponselku. Kau berkata ada sesuatu yang ingin kau sampaikan. Tentu saja aku tau pasti tentang “dia”.
Tepat seperti dugaanku, “dia”. Katamu, besok kau akan mengungkapkan perasaanmu padanya. Hanya saja, ada sedikit keraguan dan ketakutan akan kemungkinan yang terjadi, diterima atau ditolak? Aku berusaha untuk tetap tenang. Satu satunya kata yang terbersit dikepalaku hanyalah, senyuman.
Dengan senyuman aku berkata, “Tenang, aku memang tidak bisa banyak membantu, hanya saja jika kamu merasakan ketakutan saat menyatakan cintamu, aku pasti akan memberikan seluruh keberanianku padamu, tutup matamu dan coba ungkapkan padanya. Aku yakin keberanianku pasti akan tersampaikan padamu.” Setelah mendengar kata kataku dia tertawa dan memelukku. Mungkin itu bukan apa-apa untuknya, tapi tidak bagiku.
Tampangmu tidak buruk, kamu juga pintar. Ntah kenapa aku yakin dia pasti menerimamu. Tapi apapun jawabannya aku hanya bisa menunggu.
Hari itupun tiba, ponselku berdering, namamu tertera dengan indah dilayar ponselku. Aku menyiapkan diri untuk semuanya. Aku menekan tombol terima panggilan. Terdengar nada bahagia yang mengatakan “happy ending”.
Tanpa sadar, aku mengatakan “maaf jika aku akan membuatmu bimbang, tapi aku hanya ingin mengatakan perasaan yang harus disampaikan. Aku mencintaimu, walaupun tau aku akan ditolak. Aku tetap mencintaimu. Selamat, semoga kau bahagia bersamanya.” Aku menutup telepon secara sepihak.
Sadar bahwa aku tidak akan mengangkat teleponmu, kamu mengirimi pesan singkat yang berisi, “aku sedikit terkejut dengan perasaanmu padaku, tapi aku tidak akan mungkin membalas perasaanmu. Maaf”
Perasaan sepihak memang menyakitkan ya, tanpa terasa air mataku mengalir.
Minggu, 30 Oktober 2011
Wah, Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan!
Senin, 9 Agustus 2010 17:55 WIB | 129247 Views
Jakarta (ANTARA News)- Misteri hilangnya beberapa kapal laut dan pesawat terbang di wilayah yang disebut 'Segitiga Bermuda' kini tersingkap sudah. Singkirkan jauh-jauh teori tentang pesawat luar angkasa alien, anomali waktu, piramida raksasa bangsa Atlantis, atau fenomena meteorologis.
Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis Salem-News.com.
Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut.
Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia.
Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu.
Ivan T. Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi sona-sona misterius selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga.
Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi.
Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran.
Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut.
Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke atas.
Ketika mencapai permukaan air balon berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.
Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan langsung goyah, kehilangan daya apung dan tertarik jatuh ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya.
Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan mengalami kerusakan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.
(Ber/A038/BRT)
Langganan:
Postingan (Atom)